Lewat Pemalang tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi
kuliner khas di sini. Sembari melakukan perjalanan ke arah Semarang kalian
dapat mampir di warung makan sederhana yang ada di Desa Tegal Mlati. Ada
sekitar lima warung makan yang menu utamanya sama, Pecak Belut. Salah satu
pilihan yang kami jamin tidak mengecewakan adalah Pecak Belut Bu Niti.
Diantara warung makan penjaja Pecak Belut, milik Bu Niti ini
bisa dibilang paling jauh meski jarak dengan lainnya tidak terlalu jauh. Di
Jalan Raya Petarukan (Pantura), berpedoman pada SPBU Petarukan belok kiri
(Jalan masuk terdapat di seberang SPBU). Masuk dari pertigaan kecil ke arah
Desa Tegal Mlati. Sebelum sampai ke Warung Makan Bu Niti, kalian akan
disuguhkan dengan suasana asri pemandangan sawah di kanan dan kiri. Rindangnya
pohon-pohon di sepanjang jalan tersebut juga menambah serunya perjalanan menuju
tempat kuliner khas Pemalang, Pecak Belut Bu Niti.
Letak warung makan tersebut di sebelah kanan jalan.
Bangunannya terbuat dari kayu dengan dominan warna biru langit dan sedikit
warna hijau.
Ketika Anda masuk ke warung Bu Niti, pasti menyangka, “Ah ini
sih warung biasa seperti warung makan pada umumnya”. Benar tetapi yang menjadi
daya tarik warung ini bukanlah konsep warung melainkan kuliner yang dijajakan.
Ada banyak pilihan yang bisa kalian coba di Warung Bu Niti
ini. Pecak Belut Goreng tanpa santan, Pecak Belut Bakar, Pecak Belut Santan
dengan berbagai pilihan sambal sesuai selera kita.
Senin (3/2) Masmin mampir ke warung ini dan mencoba Pecak
Belut Santan. Sebelum Masmin mampir ke sini Warung Makan Bu Niti ini sudah
pernah diliput beberapa stasiun televisi seperti Berita Satu dan ANTV.
Oke Masmin ceritakan seperti apa sih Pecak Belut Santan
tersebut? Pecak Belut yang Masmin pesan merupakan Belut Goreng. Satu porsi
belutnya terdiri dari 3-4 ekor dengan ukuran bervariasi. Belut dihidangkan
dengan ulekan sambel dengan cabe rawit, cabe merah, garam dan serta santan
kelapa tanpa direbus. Akan lebih seru lagi jika ditambahi dengan sedikit
parutan kelapa dan Kencur.
Dalam penyajiannya Pecak Belut Santan ini dihidangkan dalam
wadah cobek dari tanah liat berukuran kecil. Sebagai pelengkap disediakan dalam
piring berupa tauge dan potongan ketimun dan sepiring nasi. Biar tambah seger
lagi pesanlah segelas es teh. Wah, bener-bener maknyus.
Menurut penuturan adik Bu Niti, “Perhari warung ini bisa
menghabiskan sekitar 10kg belut. Ketika libur Lebaran bahkan dapat menghabiskan
kurang lebih 500kg perhari”. Untuk
memenuhi kebutuhan belut warung makan ini, belut didatangkan dari daerah Kendal
dan Brebes.
Oh iya, untuk harga per porsinya masih terbilang terjangkau
lah. Seporsi belut, tambahan tauge dan ketimun, sepiring nasi dan segelas es
teh dibanderol dengan harga Rp 25.000. Terjangkau kan?
Warung makan Pecak Belut Bu Niti ini buka setiap hari mulai
pukul 7.00 hingga pukul 21.00 WIB.
Gak rugi deh nyobain Kuliner Khas Pemalang yang satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar